Membangun sebuah usaha perlu yang namanya modal, entah usaha yang akan dibangun itu skala kecil maupun besar, modal akan selalu menjadi hal yang penting. Bahkan jika ingin mengembangkan sebuah platform digital saja, kamu memerlukan yang namanya modal. Akan tetapi, jumlah modalnya pasti beda. Tergantung dengan konsep dan jenis bisnis yang akan kamu bangun.
Menabung merupakan cara yang paling masuk akal agar kamu bisa memperoleh modal untuk bisa membangun atau membuka bisnis baru, tapi tidak seluruh orang sanggup menyimpan uang atau menabung dalam jumlah besar apalagi untuk dijadikan modal bisnis tanpa mengambil dana darurat kamu.
Terdapat beberapa jalan untuk memperoleh modal untuk bisnis, satu diantaranya adalah dengan meminjam dana ke lembaga keuangan atau bank tertentu. Akan tetapi, meminjam uang untuk modal usaha apakah baik ?
Melakukan pinjaman dan untuk dijadikan sebagai modal suatu bisnis yang sedang kamu bangun adalah cara yang bijak dan tidak salah untuk dilakukan. Namun, dibawah ini akan menjelaskan tentang tiga hal yang wajib kamu perhatikan sebelum melakukan pengajuan pinjaman dana ke sebuah bank atau lembaga keuangan lain.
Jangan cuma asal melakukan pinjaman uang dengan jumlah sebesar mungkin jika kamu menghitung kemampuan kamu dalam membayar angsurannya nanti. Sebelum melakukan pinjaman dana untuk keperluan modal bisnis, sebaiknya kamu menyusun rencana usaha sederhana dahulu agar bisa menghitung penghasilan dan pengeluaran tiap bulan.
Menerapkan sistem ini membuat kamu mengetahui seberapa besar modal yang kamu perlukan dan kemampuan finansial kamu dalam proses pengembalian pinjamannya nanti dan bisa juga dilihat dari perkiraan omset yang akan diperoleh dari bisnis kamu.
Meski tidak ada patokan atau cara khusus untuk melakukan pengelolaan dan pengalokasian modal sebuah, sebuah modal mesti bida dikelola dengan efektif dan efisien supaya bisa memenuhi ekspektasi dari bisnis yang kamu jalankan.
Terdapat begitu banyak cara untuk kamu terapkan sebagai solusi mengelola suatu modal, seperti memantau dan mengontrol alur cash flow, membuat dan menyusun catatan mengenai pembukuan pemasukan dan pengeluaran, atau bisa juga berdiskusi dan meminta saran oleh orang yang sekiranya berpengalaman agar bisa membantu kamu dalam urusan mengelola modal usaha agar tidak memakainya secara berlebihan.
Ketika melakukan pengajuan pinjaman dana, kamu harus memastikan dan mengingat waktu tempo pengembalian. Lunasilah hutang yang ada sebelum melewati waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika mengalami keterlambatan membayar tentu akan dikenakan denda, dan hal tersebut menimbulkan kerugian, seperti biaya suku bunga menjadi semakin banyak.
Maka dari itu pembayaran dana pinjaman disarankan untuk bisa tepat waktu dan jangan lewat dari batas waktu yang sudah ditentukan dan jangan menundanya meski hanya satu hai saja.
Terlepas adanya efek kerugian dari telatnya membayar angsuran, melakukan pembayaran sesuai jadwal atau membayar sebelum batasan waktunya akan memberikan beberapa manfaat bagi kamu sendiri. Seperti bisa dimudahkan untuk melakukan pengajuan pinjaman usaha berikutnya, terhindar dari resiko denda, lalu terhindar terjadi penagihan yang dilakukan oleh tim debt collector dari perusahaan tersebut.
Pihak bank akan mempelajari lebih lanjut mengenai aspek yang berhubungan dengan perencanaan membuka bisnis serta rekaman bisnis tersebut. Misalnya daftar pelanggan, apakah bisnis tersebut mempunyai catatan buruk terkait pinjaman dana atau tidak.
Mengenai pinjaman uang dari bank, sebagai syaratnya bisnis setidaknya telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir. Maka dari itu, tidak begitu disarankan bagi kamu yang meminjam dana dari bank yang baru membuka bisnis dari nol meski hal tersebut sah-sah saja dan bisa dilakukan jika memiliki jaminan atau sanggup untuk mengembalikannya.
Pihak bank tidak akan langsung meminjamkan sejumlah uang kepada kamu. Kamu harus mencantumkan jumlah modal yang telah dimiliki, entah itu dalam bentuk setoran uang pendapatan suami, uang dari investor, modal dari keuntungan dll.
Terdapat dua jenis jaminan yang akan ditawarkan oleh pihak bank, yakni jaminan berwujud yang dimana berisikan bangunan, mesin, perhiasan, tanah, dan kendaraan. Sementara untuk jaminan yang tidak berwujud bisa berupa sebuah garansi personal ataupun dari perusahaan asuransi kredit
Untuk hal ini pihak bank akan memeriksa aspek pendukung bisnis kamu, seperti alaur cash flow, hasil dari penjualan, struktur biaya, pendapatan, dan tagihan-tagihan lainnya.
Pihak bank akan mencari tahu apakah bisnis kamu mempunyai sisi legalitas. Khusus usaha mikro, soal izin hanya sebatas kecamatan dan kelurahan saja. Apabila kamu langsung menemui CS di bank, kamu akan dijelaskan langsung mengenai tahap dan syarat peminjaman dana di bank serta prosedur proposalnya.