Pandemi virus Covid 19 memang telah terbukti memberikan dampak yang hebat pada semua bidang usaha, termasuk kos-kosan. Tentunya hal tersebut membuat pemilik kos menjadi harus memutar otak supaya bisnis yang telah dijalankan bisa tetap bertahan di tengah pandemi.
Sampai sekarang, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan sudah memasuki tahun kedua. Pada kurun waktu dua tahun tersebut, seluruh kegiatan belajar mengajar menerapkan sistem daring atau belajar secara online.
Bahkan, bagi para karyawan atau pekerja kantoran pun diberlakukan WFH (Work From Home). Hal ini membuat banyak bangunan kos menjadi kosong karena para penyewa yang berasal dari luar kota, lebih memilih untuk pulang ke daerah asal.
Sejak pandemi melanda, kestabilan ekonomi mendapatkan guncangan yang cukup berat. Tidak hanya para pelaku usaha berskala kecil saja yang terkena dampaknya, namun seluruh bisnis di dunia juga gonjang-ganjing. Termasuk di dalamnya pemilik kos-kosan.
Dari mulai pengurangan pegawai, hingga menutup usaha terpaksa mereka lakukan karena tidak adanya pemasukan untuk membayar dan hal lainnya. Lalu bagaimana dengan pemilik kos-kosan? Tentu saja juga merasakannya, dengan anak-anak kos yang lebih memilih kembali ke kampung halaman, sudah pasti tidak ada yang melakukan perpanjangan.
Bahkan, di kota-kota besar. Hanya sedikit anak kos yang memutuskan untuk tetap bertahan. Itupun kebanyakan disebabkan karena mereka tidak bisa kembali ke kampung terhalang PPKM dan berbagai hal lainnya.
Bahkan, pemilik kos terpaksa menurunkan harga sewa supaya kamar-kamar kos tetap terisi dan tidak terlalu membebani para penyewa yang kebanyakan masih kuliah. Selain itu, pemilik kos juga tetap bisa bertahan hidup.
Di keadaan yang serba sulit sekarang ini, pemilik kos memang dituntut untuk memutar otak guna menyelamatkan usaha mereka agar tetap bisa berjalan. Karena apabila hanya diam dan mengikuti arus, tentu mereka tidak akan bisa bertahan.
Jika sudah begitu, tentu akan berakhir kos terpaksa ditutup. Maka, mau tidak mau Anda sebagai pemilik kos harus mengambil tindakan, seperti penurunan tarif dan lain sebagainya. Namun, ada alternatif lain yang bisa dilakukan, yakni beralih ke kos ekslusif. Karena jenis kos ini dianggap dapat bertahan di tengah pandemi dengan keuntungan yang lumayan.
Pasti banyak dari para pemilik kos yang bertanya-tanya, bagaimana mungkin kos eksklusif bisa stabil di masa pandemi? Simak beberapa poin dibawah ini :
Banyak juga yang menyarankan bagi para pebisnis properti, khususnya kos-kosan agar tetap terus mencari cara atau strategi supaya bisa bertahan. Dimana salah satu caranya adalah dengan dijadikan sebagai bisnis juga membidik pangsa pasar secara tepat.
Kemudian, tidak ada salahnya memanfaatkan hal tersebut apabila lokasi kos Anda berada di kawasan yang strategis. Berikut dibawah ini merupakan strategi atau rencana yang dapat diaplikasikan oleh para pemilik kos-kosan agar mendapatkan penghasilan di masa pandemi seperti sekarang ini :
1. Menambah Layanan (Opsional)
Anda dapat menambahkan layanan (service) pada kos agar mendapatkan penghasilan tambahan, misalnya menyediakan catering, laundry, room service, menawarkan jasa antar-jemput untuk anak-anak kos yang tidak mempunyai kendaraan dan lain-lain.
2. Menambah Fasilitas
Anda bisa menambahkan fasilitas pada kamar kos, karena hal tersebut bisa memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada harga sewa. Misalnya dengan memberikan AC, water heater, balkon, kulkas, wifi dan lain sebagainya.
Mengapa disarankan untuk menambahkan fasilitas? Karena kebanyakan anak kos zaman sekarang, lebih menyukai kos dalam keadaan lengkap. Dimana dengan semua itu dapat membuat mereka menjadi nyaman.
3. Meningkatkan Keamanan
Sebagian besar penyewa kamar pasti akan memilih kos yang memiliki tingkat keamanan baik. Karena hal tersebut juga akan membuat mereka merasa nyaman serta aman. Jadi, Anda bisa memasang kamera CCTV di beberapa sudut, mempekerjakan seorang security dan lain sebagainya.
Nah, itulah tadi peluang bisnis untuk kos-kosan di masa pandemi seperti sekarang ini. Tentunya semua itu harus dijalankan dengan konsisten dan tidak pantang menyerah, selalu berupaya untuk mencari peluang agar kos yang dikelola tidak mengalami kebangkrutan.