Tidak dipungkiri bila pandemi ini memang memiliki dampak yang begitu besar bagi perekonomian negara. Bahkan ada banyak sektor usaha yang terkena imbasnya, termasuk dalam sektor perdagangan. Tidak hanya pemasukkan yang berkurang, namun beberapa bisnis tersebut harus gulung tikar karena mereka tidak dapat bertahan.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Yuswohady pada blog pribadinya, telah ada beberapa usaha yang saat ini meredup dikarenakan pandemi.
Yuswo mengatakan bila sudah banyak hotel yang harus tutup disebabkan tidak adanya tamu yang menginap disana. Menurut data dari Kemenparekraf sejak April, jumlah hotel tutup sementara pada covid 19 ini telah menyentuh angka 1.500 dan di seluruh Indonesia.
Untuk dapat bertahan, banyak penginapan yang melakukan beragam upaya agar tetap bertahan, seperti program staycation, work from hotel, hingga cleaning door to door. Walau begitu, pemulihan dalam sektor pariwisata tetap memerlukan waktu yang cukup lama. Menurut WTTC (World Travel & Tourism Council), sektor pariwisata setidaknya membutuhkan waktu untuk pulih selama 10 bulan.
Bisnis penukaran uang (money changer) juga termasuk yang terkena dampak pandemi. Hal ini karena perjalanan menggunakan pesawat untuk antar negara sedang dibatasi. Sehingga tidak banyak orang yang memerlukan jasa penukaran uang. Misalnya,seperti di Bali. Dengan tidak adanya turis yang datang kesana, sudah pasti tidak ada wisatawan asing yang melakukan penukaran uang.
Sektor usaha berikutnya adalah pusat kebugaran atau gym merupakan salah satu yang terdampak oleh pandemi. Karena tempat fitness dianggap sebagai lokasi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk penularan virus corona. Karena tentu saja akan terjadi kontak fisik serta peralatan olahraga yang dipakai banyak orang.
Tidak hanya di Indonesia saja, di luar negeri pun banyak gym atau tempat fitness yang terpaksa ditutup sementara waktu. Sebagai gantinya banyak pemilik atau coach yang membuka kelas kebugaran secara online dengan harapan tetap bisa memiliki penghasilan.
Selanjutnya adalah sektor perfilman dan produksi, karena dianggap sebagai lokasi yang rawan penularan virus covid 19. jadi banyak sekali bisnis yang berhubungan dengan sektor ini memilih untuk menutup bisnisnya sementara waktu hingga kondisi kembali stabil.
Bila Anda perhatikan, banyak sekali film yang seharusnya tayang pada tahun 2020 dan 2021 terpaksa diundur. Baik shootingnya maupun premiernya. Selain itu acara penghargaan juga tidak seperti sebelumnya, dimana akan diadakan tiap tahun dengan banyak tamu. Namun, dua tahun terakhir hanya dihadiri oleh artis yang mendapatkan nominasi dan presenternya saja.
Karena hal tersebut, banyak industri perfilman yang mengalami kerugian, bahkan menurut Yuswo pada bulan Maret kerugiannya mencapai 2 miliar dolar Amerika. Kemudian pada bulan yang sama usaha film Hollywood juga kehilangan keuntungan sebesar 5 miliar dolar. Karena sudah pasti industri ini akan lama mengalami pemulihan, mereka hanya dapat mengandalkan media digital secara streaming.
Maskapai penerbangan merupakan sektor bisnis selanjutnya yang terdampak pandemi covid 19. Karena dibatasinya jadwal penerbangan, baik secara domestik maupun luar negeri. Tentunya karena hal tersebutlah membuat banyak maskapai kesulitan untuk bertahan. Belum lagi penghasilan terbesar dari sektor penerbangan adalah dari penjualan tiket yang dibeli oleh penumpang.
Sama halnya dengan maskapai penerbangan, bisnis travel agent juga terkena dampak yang cukup signifikan oleh pandemi. Apalagi sebagian besar pengguna jasa travel juga merupakan penumpang pesawat terbang dan juga para wisatawan baik domestik maupun luar negeri.
Disebabkan oleh pandemi ini, banyak lokasi wisata yang harus ditutup sementara waktu guna memutus tali penyebaran virus covid 19. jadi, sudah pasti travel agent juga akan terkena dampak karena banyak orang yang memilih tetap didalam rumah agar tidak tertular.
Karena adanya anjuran dari pemerintah untuk seluruh warga di Indonesia untuk tidak keluar dari rumah apabila tidak terlalu penting. Sehingga hal tersebut membuat banyak bisnis termasuk salon serta barber shop menjadi sepi pelanggan dan tidak dapat bertahan hingga para pemilik memilih untuk menutup usaha mereka. Walau banyak juga yang membuka jasa panggilan, maksudnya bila ada pelanggan yang ingin potong rambut, mereka bersedia datang kerumah.
Untuk bisnis yang satu ini memang sudah pasti sangat terasa sekali dampak dari covid 19, karena tidak diizinkannya mengadakan acara resepsi pernikahan. Membuat banyak WO yang harus menutup sementarabahkan selamanya usaha mereka.
Apalagi sekarang ini, sekalipun telah diperbolehkan mengadakan resepsi. Namun tetap saja ada pembatasan jumlah tamu yang datang. Jadi, jasa dari wedding organizer tidaklah seramai dulu.
Itulah tadi beberapa sektor usaha yang terdampak oleh pandemi bahkan ada juga yang harus gulung tikar dikarenakan tidak ada lagi pemasukan untuk menjalan operasional bisnis, seperti membayar gaji karyawan, menyetok produk dan lain sebagainya.